Mencintai Diriku, Sekali Lagi
Awal-awal masuk kuliah...
Excited sih, tapi sedikiiiit aja. Hehehe
Antara masih kecewa sama diri sendiri, iri sama temen-temen yang masuk PTN, dan belum bisa cinta kampus hahaha :D
Semester 1.
Menurutku, materinya masih sangat bisa kuterima, bisa dibilang gampang.
Karena memang masih simple-simple.
Sampai pada UAS pertama di masa perkuliahan,
Transisi dari semester 1 menuju semester 2.
Aku nggak pernah punya ekspektasi IPK waktu itu, kaya... Yaudah. Berapapun itu, aku terima.
Kenapa?
Intinya, waktu itu aku lakuin sebisaku, yang terbaik menurut diri aku sendiri.
Waktu kuliah, aku selalu berusaha menyerap yang disampaikan dosen sebaik mungkin, ngerjain tugas semaksimal mungkin, dan ngerjain ujian sebaik mungkin.
Hasilnya, akan mengikuti.
Hasilnya, akan mengikuti.
Dan... satu persatu nilai keluar di KHS.
Finally, muncullah IPS sekaligus IPK di semester 1.
Wow! 3.90.
Iya, segitu...
Kaget sih, antara seneng dan ga percaya aja aku bisa mendapatkan itu hahah
Tapi ada rasa "ya, emang gampang sih. mungkin temen-temen yang lain lebih tinggi juga."
Oya, karena di SMA aku sudah kenyang dengan organisasi dan kepanitiaan, jadi aku nggak bergairah untuk ikutan organisasi lagi.
Tapi ya akhirnya tetep ikut sih, satu aja. Organisasi jurnalis di tingkat prodi, namanya EDSA Journalist Team. (I'll write about it next time).
Alasannya ikut ini karena aku pengen menyalurkan hobi aja sih, biar dunia perkuliahanku sedikit tidak membosankan.
Lanjut tentang IPK,
Aku akhirnya menjadi sedikit buru IPK setelahnya wkwk. Mulai punya target gitu deh...
Tapi ternyata dapat nilai di kampus itu juga tergantung siapa dosennya.
Sampai akhirnya, IPK ku turun di semester 3.
Yap, materinya mulai complicated dan ada seorang dosen yang sudah terkenal memberikan nilai maksimal B, karena ke-perfectionist-annya.
Well, sebel banget. Tapi aku kasihtau diriku sendiri bahwa IPK isn't everything.
Ditambah, dosen-dosen banyak yang menyampaikan bahwa di dunia kerja nanti, IPK bukanlah yang utama. Lalu apa? Softskill.
Gimana caranya meningkatkan softskill kita sebagai mahasiswa? Ya harus banyak pengalaman, salah satu caranya yaitu ikut kepanitiaan dan organisasi. Yang kemudian akan dibuktikan dengan sertifikat.
Mulai saat itu, aku jadi lebih tenang soal IPK. Tapi tetep, suka kesel kalau dapet nilai jelek:')
Bicara soal softskill, kemudian aku ikut suatu organisasi yang menurut aku bisa membantu meningkatkan softskill ku hehe.
Namanya PALP. Peer Assisted Learning Program.
Jadi, ini adalah program belajar teman sebaya yang merupakan program unggulan prodi PBI UAD.
Aku mendaftarkan diri sebagai mentor, yang nantinya akan mendampingi adek tingkatku untuk belajar materi-materi kuliah di luar jam perkuliahan.
Jadi kaya belajar santai gitu sih...
Oya, aku jadi mentor sewaktu masih semester 3 dan menteeku adalah mereka yang masih di semester 1.
Seru sih ternyata, bisa belajar gimana kalau nanti jadi guru wkwkwk
Dan seneng aja, bisa berbagi dan bermanfaat buat orang lain.
Dari situ aku mulai semangat buat mencari banyak pengalaman baru.
Aku pun mulai jatuh hati, lagi.
Dengan diriku sendiri yang ternyata masih sangat bisa meningkatkan kualitas diri. Terlepas dari kekecewaanku sama diri ku sendiri.
Dengan diriku sendiri yang ternyata masih sangat bisa meningkatkan kualitas diri. Terlepas dari kekecewaanku sama diri ku sendiri.
So, buat siapapun kamu yang baca tulisan ini...
Percayalah, kecewa sama diri sendiri itu nggakpapa. Tapi setelahnya, kamu harus bisa bangkit!
Ciptakan kepercayaan dirimu lagi, dan mulai lah keluar dengan dirimu yang baru.
Kamu yang punya tekad untuk terus meningkatkan kualitas diri, kamu yang selalu kuat dan ingin bermanfaat untuk orang lain, kamu yang selalu ingin mencipta warna di kehidupanmu.
Semua agar kamu tidak menyesal, dan tidak merasa sia-sia.
Yang kamu inginkan dan harapkan, mungkin tidak bisa terwujud semua.
Sekeras apapun kamu berusaha, namun jika yang punya dunia tidak ridha, tidak akan bisa.
Tapi, kita harus percaya satu hal.
Allah selalu mengganti apa yang tidak berhasil kita raih, dengan keindahan lainnya.
Intinya, harus sabar :)
Semua agar kamu tidak menyesal, dan tidak merasa sia-sia.
Yang kamu inginkan dan harapkan, mungkin tidak bisa terwujud semua.
Tapi, kita harus percaya satu hal.
"You'll never know until You try"
Komentar
Posting Komentar