Rengkuh 2020

2020, bulan pertama.

Time always fly really fast. 
2019 telah pamit, 2020 sudah hadir
Agaknya 2020 merajuk padaku, karena tak kuberi sambutan hangat
Nyatanya, di hari pertama kami bersama, hujan turun tak hentinya

Agenda tanggal 1 Januari 2020:
Menemui 3 teman SMP ku
Meski hujan terus mengalir deras, tapi kami tetap terabas
Karena kami sudah berpegang janji
Dingin, sangat dingin 
Terguyur dan kuyub 
Namun bersama teman-temanku, kurasakan hangatnya rindu yang terobati
Ku telaah cerita-cerita mereka, yang sudah lama tak ku dengar
Malam itu, aku punya teman tertawa
Aku punya teman 'tuk nostalgia
Kami saling mengingatkan momen
Meskipun kami tak bisa berlama-lama,
Karena langit semakin gelap dan menangis 
Kami berpisah, lagi.
Kami simpan lagi cerita dan rindu 'tuk disampaikan di kemudian jumpa.

Kurebahkan diri di kasurku, masih mendengarkan tangisan langit yang tak kunjung henti
"Apa? Ada apa?" 
"Mengapa langitku menangis?"
Rupanya ia menyelaraskan perasaan denganku

2020, sayangku
Bukan aku tak siap akan kehadiranmu
Bukan aku tak suka kedatanganmu
Bukan aku tak ingin berjumpa engkau
Tapi, dalam hatiku,
Masih kutemui kenangan yang tersisa pada 2019
Masih kusadari hal yang kuabaikan pada 2019
Masih kutinggalkan kewajiban pada 2019

Namun pada akhirnya, aku pun tak tega melihatmu terbengkalai
Kurengkuh engkau, 
Sekali lagi, kuutarakan mantra-mantra bertajuk "Aku akan...; Aku berjanji...;"
2020, sayangku
Temani aku melewati 365 lembar kehidupan
Aku tau ini 'kan berat
Tapi aku juga tau, kau, 2020-ku, kan setia menemaniku.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencintai Diriku, Sekali Lagi

Road to PBI, UAD